Strategi Manajemen Program Siaran Radio

Strategi Manajemen Program Siaran Radio
KomunikasiPraktis.com -- Strategi Manajemen Program Siaran Radio adalah seni, ilmu, teknik, dan proses pengelolaan program siaran radio di tingkat strategi, yaitu tingkat tertinggi yang biasanya disusun oleh Dewan Direksi dan dilaksanakan oleh Direktur Program (PD) serta tim eksekutif stasiun radio.

Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk pemrograman siaran radio, menyangkut ide, metode, riset, teknologi programming, dan peraturan.

Strategi manajemen program siaran radio diperlukan oleh sebuah media radio untuk merencanakan bagaimana agar program yang disiarkan bisa menarik banyak pendengar dan pengiklan. Banyak pendengar biasanya berbanding lurus dengan banyak iklan karena para pengiklan tentu hanya berminat pasang iklan di radio yang pendengarnya banyak dan sesuai dengan target market mereka.

Tahapan Strategi Manajemen

Menurut Peter Pringle dkk. dalam Morissan (2008), strategi program dibagi menjadi beberapa bagian ditinjau dari strategi manajemennya:
  1. Perencanaan Program
  2. Produksi dan Pembelian Program
  3. Eksekusi Program
  4. Pengawasan dan Evaluasi Program.
Perencanaan Program Siaran
Perencanaan program dilakukan agar program siaran yang dibuat sesuai dengan apa karakteristik masyarakat target pendengar, mulai dari jenis program, jadwal siaran, dan hubungannya dengan pengiklan.

Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi penentuan program siaran, di antaranya:
  1. Pengelola atau pemilik stasiun
  2. Pendengar
  3. Pemasang iklan atau sponsor
  4. Regulator.
Perencanaan program siaran biasa ya berawal dari ide program yang bisa diusulkan oleh berbagai pihak, termasuk owner atau dewan direksi, tim produksi, penyiar, atau pendengar.

Ide tersebut diutarakan kepada produser dan direncanakan konsepnya secara matang melalui pembuatan proposal. Setelah proposal konsep selesai, lalu dibawa ke rapat manajemen yang dihadiri oleh para decision maker (top manajemen). Ide program akan dieksekusi jika disetujui.

Pendengar sangat berpengaruh dalam penentuan program siaran radio karena merekalah "konsumen" program siaran. Sebuah program siaran yang tidak sesuai dengan "rasa" (taste) dan "kebutuhan" (needs) pendengar, dipastikan gagal. Ide dari pendengar merupakan umpan balik (feedback) mereka atas program siaran sebelumnya.

Program yang dianggap sesuai dengan keinginan pendengar akan didengarkan banyak orang, meningkatkan popularitas program (rating), dan mengundang minat pengiklan.

Pengiklan juga mempengaruhi perancanaan program, terutama iklan besar yang menyewa jam siaran (blocking time), sehingga menjadi program khusus pengiklan dengan kemasan program siaran radio.

Regulator memiliki pengaruh sama besar dengan pemilik radio. Regulator adalah lembaga yang berwenang dalam mengawasi media penyiaran, yakni Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang bekerja sesuai dengan UU Penyiaran. Program siaran, termasuk jam siar iklan, tidak boleh melanggar peraturan yang ada. Misalnya, iklan "dewasa" tidak boleh disiarkan pada pagi, siang, atau sore hari.

Produksi dan Pembelian Program Siaran

Terdapat dua tipe program siaran radio, yaitu program yang diproduksi sendiri (in house production) dan program yang diproduksi pihak lain (outsourcing) dan dibeli oleh stasiun radio. Pihak lain ini misalnya Rumah Produksi (PH).

Setelah produksi program, tahap berikutnya adalah Eksekusi Program Siaran (Eksekusi program siaran yaitu penyiaran atau pelaksanaan program di ruang siaran) dan Pengawasan dan Evaluasi Program (apakah program yang disiarkan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak). Hasil pengawasan dan evaluasi akan berpengaruh pada "nasib" program itu di masa mendatang, mulai modifikasi hingga penghentian atau diganti dengan program yang baru. (www.komunikasipraktis.com).*

Referensi:
  1. Eric Norberg, Radio Programming: Tactics and Strategy, Butterworth-Heinemann, USA, 1996.
  2. Keith Jackson dkk., Manajemen Detik Demi Detik: Panduan untuk Manajer Radio, Unesco Jakarta Office, 1997.
  3. M.A. Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008.
  4. Michael C. Keith, Stasiun Radio: Pemrograman, Boston: Butterworth-Heinemann, 2000. Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Internews Indonesia.
  5. Michael C. Keith, Stasiun Radio: Manajemen, Boston: Butterworth-Heinemann, 2000. Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Internews Indonesia.*

1 Comments

  1. Permisi pak, mau nanya, sebenernya perbedaan antara strategi manajemen dan manajemen strategi/s itu sama atau beda ya... Saya mencari dibeberapa literatur menyebutnya malah manajemen strategis, tp d beberapa skripsi menyebutnya strategi manajemen.. Terima kasih

    ReplyDelete
Previous Post Next Post