Program Terbaik Tayangan Ramadhan di TV

Program Terbaik Tayangan Ramadhan di TV
Program Terbaik dan Terburuk Tayangan Ramadhan di Televisi Tahun Lalu Bisa Menjadi Acuan bagi Stasiun TV.

SETIAP Ramadan stasiun televisi (TV) berlomba-lomba membuat program untuk "menenami" ibadah pusa kaum Muslim.

Jam tayang utama (prime time) adalah sebelum Magrib (jelang buka puasa) dan saat sahur hingga waktu shalat Subuh, sekitar pkl. 02.00-05.00 WIB.

Sayangnya, kebanyakan program Ramadhan di media televisi sejauh ini dinilai buruk (negatif) karena tidak Islami dan tidak mendukung suasan Ramadhan.

Tahun lalu (2014) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merilis daftar Program Tayangan Ramadhan di TV yang dinilai baik (positif) dan buruk (negatif).

Program Terbaik Tayangan Ramadhan di TV versi KPI

Tayangan Ramadhan TV yang dinilai positif oleh KPI:
  1. Dai Muda Indonesia (MNC TV),
  2. Hafidz Indonesia (RCTI),
  3. Akademi Sahur Indonesia (AKSI),
  4. Para Pencari Tuhan (SCTV),
  5. Tafsir Al Misbah (Metro TV), dan
  6. Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari (TVRI).
Tayangan TV yang dianggap melakukan pelanggaran karena tidak mendukung suasana Ramadhan:
  1. OVJ Buka Bareng (Trans 7),
  2. Sahurnya Ramadan (Trans TV),
  3. Rindu Suara Adzan (Global TV), dan
  4. Santri Galau Turun Gunung (SCTV).
  5. Infotainment Obsesi (Global TV)
  6. Infotainment Halo Selebriti (SCTV)
Menurut KPI, tayangan-tayangan tersebut dinilai kurang pantas karena menampilkan humor yang berlebihan dan tidak sehat, adegan tidak pantas dengan melanggar norma kesopanan, mengungkap aib dan privasi, menayangkankonfilk perceraian artis, perebutan hak asuh, muatan seksual, dan muatan kekerasan yang tak layak disaksikan oleh usia tertentu yang kemungkinan besar menonton.

KPI juga menyebutkan bahwa acara Sahurnya Ramadan (Trans TV) berformat sejenis Yuk Keep Smile (YKS) yang sudah dilarang tayang lagi oleh KPI atas desakan masyarakat. Selain itu, konsep acaranya tidak memiliki perbedaan signifikan dengan program regular di luar Ramadan.

Program Terbaik Tayangan Ramadhan di TV versi MUI

Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga dalam situs resminya juga merilis program terbaik tayangan Ramadhan 2014 sebagai berikut:
  1. Ketegori Program dakwah dan pencarian bakat dahwah, Hafiz Indonesia, RCTI
  2. Kategori Sinetron, Kartun dan Drama, Para Pencari Tuhan, SCTV
  3. Kategori Features dan documenter, Muslim Travelers, NET TV
MUI dan KPI juga merilis program Ramadhan yang diapresiasi.
  1. Wisata Ziarah, MNC TV
  2. Seribu Satu Masjid, Global TV
  3. Aksi Junior, Indosiar
  4. Mozaik Ramadhan, Trans TV
  5. Hafidh Dunia, Trans 7
  6. Sukses Syariah, Metro TV
  7. Jelang Bedug, TVRI
Daftar Program Terbaik Tayangan Ramadhan di TV terebut tentunya akan menjadi acuan bagi pihak stasiun televisi, khususnya para Manajer Program dan Produser, untuk membuat acara TV yang positif dan mendukung suasana religius Ramadhan yang tahun ini dimilai 18 Juni 2015.

Minim Nilai Religius
Selama ini banyak kritik terhadap program Ramadhan di TV karena minim nilai religius dan lebih banyak unsur hiburan (komedi). Sebagian tayangan komedi bahkan dinilai miskin syiar Islam.

Tayangan komedi tidak masalah selama program tersebut dijadikan medium syiar Islam. Tayangan waktu sahur dan berbuka, terutama acara komedi, tidak hanya menawarkan hiburan terhadap otak, tetapi juga memberikan pencerahan dan mengajak pemirsa Muslim untuk lebih dekat dengan Allah SWT.

Stasiun televisi diimbau para tokoh Islam agar jangan hanya mengejar rating. Program yang ditampilkan harus memberikan nilai-nilai baik serta pencerahan bagi masyarakat dan menjadikan mereka semakin menghayati nilai-nilai Ramadhan.

Fenomena yang terjadi saat ini, penyelenggara TV berusaha mengemas acara yang menarik agar banyak ditonton masyarakat. Jika acara yang ditayangkan mendapat rating tinggi, akan menunjang keberlangsungan stasiun televisi tersebut.

Di sisi lain, masyarakat juga diimbau agar lebih selektif dalam memilih acara televisi saat Ramadhan dengan memilih tontonan yang memiliki nilai kebaikan dan meningkatkan ilmu serta pemahaman terhadap agama. (http://www.komunikasipraktis.com).*

Post a Comment

Previous Post Next Post