Praktisi Humas Tak Cukup Hanya Bisa Menulis

menulis untuk website
Praktisi humas yang mengelola web tersebut harus mampu menulis online (writing for the web) dengan baik.

Praktisi Humas (PR Practitioner) wajib bisa menulis (komunikasi tulisan), khususnya menulis berita, rilis, dan penulisan humas (PR Writing) lainnya. Namun, bisa menulis saja tidak cukup.

Di era internet dan multimedia sekarang, praktisi humas harus menambah keterampilan menulisnya (writing skills) dengan memahami gaya penulisan online (online writing style), termasuk teknik Search Enginge Optimization (SEO) dan SEO On-Page.

Setiap instansi/perusahaan tentu mempunya situs web sebagai "kantor online" yang buka 24 jam. Praktisi humas yang mengelola web tersebut harus mampu menulis online (writing for the web) dengan baik.

Menulis di media online itu ditujukan kepada dua audiens, yakni:
  1. Mesin pencari/mesin telusur (search engine) agar mudah diindeks dan ditemukan user (findability)
  2. Pengguna (user) atau pembaca. Karenanya, tulisan online mesti mudah dipindai (scannability) dan enak dibaca sehingga mudah dipahami.
Agar praktisi humas mampu menulis online dengan baik, diperlukan wawasan dan keterampilan dalam mengelola konten web (web content management).

Praktisi humas hendaknya terus mengupgrade kemampuan menulis onlinenya dalam Pelatihan Jurnalistik Online atau Pelatihan Menulis untuk Situs Web. (http://www.komunikasipraktis.com).*

Keywords: teknik menulis, menulis untuk website, web content writing, web content management, PR writing, penulisan humas online, cyber pr, menulis konten blog, online press release, online news.

Post a Comment

Previous Post Next Post