Pengertian Jurnalisme Data

Pengertian Jurnalisme Data
JURNALISME DATA (data journalism) merupakan salah satu trend jurnalisme era digital (jurnalistik online) yang muncul berkat kehadiran Big Data di internet.

Jurnalistik data atau jurnalisme data merupakan salah satu bentuk pemanfaatan big data dalam proses penulisan berita.

Istilah jurnalisme data (data-driven journalism ) mulai digunakan sejak 2009.

Istilah ini menggambarkan proses jurnalistik berdasar pada analisis dan penyaringan set data untuk membuat berita (news story).

Jurnalisme data menggunakan kumpulan fakta sebagai dasar analisis, penggambaran informasi, dan pembuatan berita.

Dilansir laman Microsoft Indonesia, big data merupakan kumpulan data yang muncul dengan jumlah sangat besar dan dapat diolah untuk kemudian dianalisis sesuai dengan keperluan tertentu, seperti melakukan prediksi, membuat keputusan, membaca sebuah tren, melihat tingkah laku konsumen, dan sebagainya.

Untuk industri media, penulisan jurnalistik akan terlihat lebih rinci, menarik, dan kredibel, apabila disertai dengan penggunaan dan analisa data yang mendalam.

Tren jurnalisme data di Indonesia masih belum terlalu terdengar. Padahal, jurnalisme data merupakan salah satu bentuk pemanfaatan big data yang dapat dilakukan oleh industri media dan menjadi kebutuhan yang seolah tak bisa dipisahkan dari proses penulisan berita oleh para jurnalis.

Selain melalui wawancara dan investigasi, penggunaan data yang valid dapat menjadi fakta kuat dalam sebuah berita.

Guna mendukung jurnalisme data, Microsoft Indonesia menyediakan layanan Microsoft Azure yang telah tersertifikasi ISO 27001 dan ISO 27018 untuk keamanan dan kenyamanan akses data.

Pengertian Jurnalisme Data

Apa itu jurnalisme data?

Pakar jurnalisme online dari Birmingham City University, Paul Bradshaw, dalam Data Journalisme Handbook menyatakan, secara ringkas dan sederhana, jurnalisme data adalah jurnalisme yang dikerjakan dengan data.

Disebutkan, di dunia digital saat ini, hampir semua bisa —dan memang hampir semua— dijelaskan dengan angka-angka.

Data adalah kumpulan fakta. Jurnalisme data adalah kumpulan fakta yang digunakan sebagai dasar analisis, penggambaran informasi, dan pembuatan berita. Jurnalisme data menampilkan cerita (news story) berdasarkan data yang luas dan beragam.

Jurnalisme data memadukan informasi dari pemerintah setempat, kepolisian, dan sumber-sumber sipil lainnya, seperti yang dilakukan oleh Adrian Holovaty dengan ChicagoCrime dan kemudian EveryBlock.

Jurnalisme data dapat memanfatkaan perangkat lunak (software) untuk menemukan hubungan antara ratusan ribu dokumen, seperti dilakukan The Telegraph.

Jurnalisme Data = Infografis

Dengan jurnalisme data, wartawan untuk menceritakan satu kisah yang kompleks melalui infografis yang menarik.

Menurut Data Journalism Handbook, data dapat berupa alat yang digunakan untuk menceritakan suatu kisah, sumber yang menjadi dasar cerita, atau keduanya. Ini sering melibatkan penggunaan statistik, grafik, grafik atau infografis.

Contohnya, ceramah spektakuler Hans Rosling mengenai bagaimana menggambarkan kemiskinan dunia dengan Gapminder.

Dengan demikian, jurnalisme data adalah kombinasi antara intuisi berita dalam tradisi jurnalisme dan kemampuan menampilkan cerita berdasarkan data yang luas dan beragam.

Istilah jurnalisme data—atau biasa disebut data-driven journalism (DDJ)—mulai digunakan sejak 2009. Istilah ini menggambarkan proses jurnalistik berdasar pada analisis dan penyaringan ‘set data’ untuk membuat berita (news story).

Dalam  teknik reportase kita seudah lama mengenal istilah "riset data" (data research). Jurnalisme data adalah kegiatan jurnalistik yang bertumpu pada data. Wartawan mencari bahan berita atau menentukan sudut (angle) berita berdasarkan data yang tersedia.

Pengertian Jurnalisme Data

Demikian Pengertian Jurnalisme Data. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).*

Link Download Buku Panduan Jurnalisme Data: The Data Journalism Handbook.

Post a Comment

Previous Post Next Post