ADA "perdebatan" tentang penulisan kata "Insya Allah" (إن شاء الله) yang benar. Satu pihak mengacu pada "bahasa tutur" atau "cara pengucapannya", sehingga menuliskannya "Insya Alloh". Satu pihak mengacu pada kaidah bahasa Arab sehingga menuliskannya "In shaa Allah". Mana yang benar?
Jika yang dimaksud "benar" adalah sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia, maka penulisan yang benar adalah "Insya Allah". Transliterasi huruf Arab "Sya" dalam bahasa Indonesia menjadi "Sy", sebagaimana "Asyhadu" atau "Syariat".
Kata atau frasa insya Allah terdapat dalam Al-Quran, yakni "Syaa Allah"
wur £`s9qà)s? >äô($t±Ï9
ÎoTÎ)
×@Ïã$sù Ï9ºs #´xî ÇËÌÈ HwÎ) br& uä!$t±o
ª!$#
Jadi, bagaimana penulisan kata insya Allah yang benar?
- Dalam bahasa Arab: إن شاء الله
- Dalam bahasa Inggris: In Shaa Allah
- Dalam bahasa Indonesia: Insya Allah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan:
in·sya Allah Isl ungkapan yg digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yg belum tentu dipenuhi (maknanya 'jika Allah mengizinkan')
Sebenarnya tidak usah diperdebatkan, kalau niat kita ingin mengungkapkan jika Allah menghendaki, maka bagaimanapun perbedaan dalam penulisannya tetap saja artinya seperti itu.
ReplyDeleteBerbeda memang jika di lihat dalam sudut pandang bahasa. :3