Komunikasi Praktis

Blog tentang komunikasi media jurnalistik, menulis, public speaking, pembawa acara mc, siaran radio, presentasi, humas pr, public relations, blogging, podcast

  • HOME
  • Jurnalistik
  • Media
  • Humas
  • Speaking
  • Blogging
    • Templates
    • Tips SEO
    • AdSense
    • Posting
  • Komunikasi
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Iklan
Home Komunikasi Dakwah Pengertian Komunikasi Dakwah

Pengertian Komunikasi Dakwah

Romeltea Komunikasi Praktis Romeltea
October 9, 2014
Romeltea Follow @romel_tea
Romeltea

Baca Juga

Pengertian Komunikasi Dakwah
Komunikasi dakwah secara sederhana dapat diartikan sebagai segala bentuk komunikasi yang berisi pesan ajakan kepada jalan Tuhan atau ajakan berbuat baik dan meninggalkan keburukan.

Dakwah dalam literatur Islam dipahami sebagai "mengajak manusia kepada jalan Tuhan" berdasarkan ayat Al-Quran:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl:125).

Pengertian Komunikasi Dakwah

Komunikasi dakwah dapat didefinisikan sebagai ”proses penyampaian dan informasi Islam untuk memengaruhi komunikan (objek dakwah, mad’u) agar mengimani, mengilmui, mengamalkan, menyebarkan, dan membela kebenaran ajaran Islam”.

Komunikasi dakwah juga dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang melibatkan pesan-pesan dakwah dan aktor-aktor dakwah, atau berkaitan dengan ajaran Islam dan pengamalannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Jika dianalogikan dengan pengertian dasar komunikasi politik, yakni komunikasi yang berisikan pesan politik atau pembicaraan tentang politik (Dan Nimmo, 1989), maka komunikasi dakwah dapat diartikan sebagai ”komunikasi yang berisikan pesan Islam atau pembicaraan tentang keislaman”.

Pengertian komunikasi dakwah sebagai ”pembicaraan tentang Islam” senada dengan pengertian ”retorika dakwah” menurut Yusuf Al-Qaradhawi (2004), yakni ”berbicara soal ajaran Islam”.

Al-Qaradhawi menyebutkan prinsip-prinsip retorika Islam sebagai berikut:
  1. Dakwah Islam adalah kewajiban setiap Muslim.
  2. Dakwah Rabbaniyah ke Jalan Allah.
  3. Mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik.
  4. Cara hikmah a.l. berbicara kepada seseorang sesuai dengan bahasanya, ramah, memperhatikan tingkatan pekerjaan dan kedudukan, serta gerakan bertahap.

Secara ideal, masih menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, karakteristik retorika Islam antara lain:
  1. Menyeru kepada spiritual dan tidak meremehkan material.
  2. Memikat dengan Idealisme dan Mempedulikan Realita.
  3. Mengajak pada keseriusan dan konsistensi, dan tidak melupakan istirahat dan berhibur.
  4. Berorientasi futuristik dan tidak memungkiri masa lalu.
  5. Memudahkan dalam berfatwa dan menggembirakan dalam berdakwah.
  6. Menolak aksi teror yang terlarang dan mendukung jihad yang disyariatkan.
Proses komunikasi dakwah berlangsung sebagaimana proses komunikasi pada umumnya, mulai dari komunikator (da’i) hingga feedback atau respon komunikan (mad’u, objek dakwah).

Aktivitas dakwah dimulai dari adanya seorang komunikator (sender, pengirim pesan, da’i). Dalam perspektif Islam, setiap Muslim adalah komunikator dakwah karena dakwah merupakan kewajiban individual setiap Muslim.

Komunikator dakwah memilih dan memilah ide berupa materi dakwah (encoding) lalu diolah menjadi pesan dakwah (message).

Pesan itu disampaikan dengan sarana (media) yang tersedia untuk diterima komunikan (receiver, penerima pesan, objek dakwah). Komunikan menerjemahkan atau memahami simbol-simbol pesan dakwah itu (decoding) lalu memberi umpan balik (feedback) atau meresponnya, misalnya berupa pemahaman dan pengamalan pesan dakwah yang diterimanya.

Dakwah: Komunikasi Persuasif

Dakwah, apa pun bentuknya, merupakan komunikasi. Jadi, dakwah selalu merupakan bentuk komunikasi. Dakwah berarti komunikasi; namun tidak semua komunikasi berarti dakwah.

Komponen dakwah sendiri identik dengan komponen komunikasi yang kita kenal selama ini, seperti da’i atau juru dakwah (komunikator, sender, source), mad’u (komunikan, receiver, penerima, objek), pesan (message, yakni materi keislaman/nilai-nilai atau ajaran Islam), dan efek atau feedback  (dalam dakwah, efek yang diharapkan berupa iman dan amal saleh/takwa).

Dalam perspektif komunikasi, dakwah termasuk dalam kategori komunikasi persuasif (persuasive communication), yakni komunikasi yang membujuk, mengajak, atau merayu, semakna dengan makna dasar dakwah, yakni mengajak atau menyeru.

Akar kata persuasif adalah persuasio (Latin), artinya membujuk, mengajak, atau merayu. Secara istilah, ada beberapa definisi komunikasi persusif, namun hakikatnya sama-sama merujuk pada ajakan atau bujukan.

“Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator” (Wikipedia).

“Komunikasi persuasif adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi atau membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima” (R. Bostrom).

“Komunikasi persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan.” (K. Andeerson).

Tujuan komunikasi persuasif adalah “believe & attitude”, yakni menguatkan keyakinan, mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku seseorang.  Tujuan itu identik dengan tujuan utama dakwah, yakni menanamkan believe (keyakinan) dan mengubah attitude (sikap/perilaku).

Dari segi proses, dakwah tiada lain adalah “komunikasi Islam”, yakni menyampaikan pesan-pesan keislaman. Komunikator (da'i) menyampaikan pesan ajaran Islam melalui lambang-lambang kepada komunikan (mad'u). Mad'u menerima pesan itu, mengolahnya, lalu meresponnya. Dalam proses itu terjadi transmisi pesan oleh da'i dan interpretasi pesan oleh mad'u (objek dakwah).

Proses transmisi dan interpretasi tersebut tentunya mengharapkan terjadinya dampak (effect) berupa perubahan kepercayaan, sikap dan tingkah-laku mad'u ke arah yang lebih baik sesuai dengan standard nilai Islami.

Tujuan dakwah utamanya adalah untuk mengubah individu dan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik. Tujuan dakwah demikian sesuai dengan tujuan komunikasi persuasif, yakni adanya perubahan situasi orang lain atau mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. (www.komunikasipraktis.com).*

-- Sumber: ASM. Romli, Komunikasi Dakwah: Pendekatan Praktis. E-Book yang bisa diunduh di DocStoc.

Thanks for reading Pengertian Komunikasi Dakwah | Tags: Komunikasi Komunikasi Dakwah

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Your Comments

0 komentar on Pengertian Komunikasi Dakwah

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Recent Posts

Popular Posts

  • Contoh Naskah Pembukaan oleh Pembawa Acara (MC)
  • Cara Menjadi Pembawa Acara (MC) yang Baik
  • Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-Jenis
  • Contoh Naskah MC (Pemandu Acara) untuk Acara Agustusan
  • Teknik Debat dan Cara Berdebat yang Baik
  • Daftar Kata Baku – Tidak Baku Bahasa Indonesia
  • Pengertian Literasi Secara Bahasa dan Istilah
  • Jurnalisme Kuning Jadi Trend Situs Berita
  • Arti dan Asal-Usul Teks Lorem Ipsum Dolor Sit Amet
  • WhatsApp Makin Menggerus Budaya Menulis

Join us on Facebook

Komunikasi Praktis

Info Bola & MotoGP

Recommended Yeuh!

Hosting Unlimited Indonesia

Categories

Bahasa Bahasa Jurnalistik Bisnis Online Blogging Desain Blog Google Adsense Humas Internet Jurnalistik Jurnalistik Online Komunikasi Media Media Online Pers Presentasi Public Speaking Radio Teknik MC Template Blog Tips SEO

About

Komunikasi Praktis adalah blog tentang keterampilan komunikasi: jurnalistik, media massa, kepenulisan, public speaking, mc, siaran radio, presentasi, humas, public relations, blogging, podcasting, dll.

Web Partners

  • Romeltea Online
  • Romeltea Media
  • Contoh Blog
  • Bandung Aktual
  • Risalah Islam

Newsletter

Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email.

Copyright © Komunikasi Praktis. All rights reserved