Komunikasi Praktis
  • HOME
  • Jurnalistik
  • Media
  • Humas
  • Speaking
  • Blogging
    • Templates
    • Tips SEO
    • AdSense
    • Posting
  • Komunikasi
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Iklan
Home Media Sosial WhatsApp Makin Menggerus Budaya Menulis

WhatsApp Makin Menggerus Budaya Menulis

BATIC Media Komunikasi Praktis BATIC Media
August 20, 2015
BATIC Media Follow @romel_tea
BATIC Media

Baca Juga

WhatsApp Makin Menggerus Budaya Menulis
Setelah media sosial Facebook, kini WhatsApp juga menggerus budaya menulis.
 
KEHADIRAN aplikasi chatting WhatsApp (WA) makin menggerus budaya menulis, setelah media sosial Facebook dan Twitter.

Kini orang lebih suka ngobrol penting gak penting di grup WA, bahkan mereka lebih suka nge-share tulisan orang lain ketimbang menulis sendiri.

Blogger --sarana terbaik saat ini untuk menulis dan berbagi ilmu/wawasan-- kian terpinggirkan. Pemikiran-pemikiran "dangkal" yang lebih dulu berkembang biak di Facebook kini merambah WhatsApp.

Menulis status atau berbagi di WA jelas memiliki daya jangkau dan daya tahan yang rendah dibandingkan menulis di blog. WA tidak terjamah mesin pencari dan tidak terdokumentasi layaknya posting/konten blog.

Di Grup WA hanya bisa menjalin komunikasi dengan maksimal 100 anggota. Itu pun adalah orang-orang yang biasa dikenal --keluarga, teman, rekan kerja, klien, dll.  Bandingkan dengan blog yang bisa mencapai jutaan orang dari seluruh dunia dan terdokumentasi sehingga bisa dibuka kapan dan di mana saja.

Memang, kurang fair membandingkan fitur WA dan blog. Namun, sesuai dengan topik tulisan ini, WA terbukti ampuh telah menggerus budaya menulis, setidaknya menurut pengalaman admin yang menjadi anggota di banyak Grup WA.

Banyak orang menghabiskan waktu dan pulsanya untuk ngobrol biasa, bahkan obrolan "useless", sehingga makin tidak sempat alias makin "tidak ada waktu luang" untuk menulis, baik menulis di blog, menulis artikel di media massa, apalagi menulis buku.

Mungkin, WA pun menjadi penghambat kelancaran menuntaskan skripsi, tesis, atau disertai dan karya ilmiah lainnya.

Benar, di WA juga menulis, tapi itu menulis biasa layaknya menulis atau mengirimkan pesan singkat (SMS). Wasalam. (http://www.komunikasipraktis.com).*

Thanks for reading WhatsApp Makin Menggerus Budaya Menulis | Tags: Internet Karya Tulis Komunikasi Praktis Media Sosial

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Your Comments

0 komentar on WhatsApp Makin Menggerus Budaya Menulis

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Recent Posts

Popular Posts

  • Contoh Naskah Pembukaan oleh Pembawa Acara (MC)
  • Cara Menjadi Pembawa Acara (MC) yang Baik
  • Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-Jenis
  • Contoh Naskah MC (Pemandu Acara) untuk Acara Agustusan
  • Teknik Debat dan Cara Berdebat yang Baik
  • Daftar Kata Baku – Tidak Baku Bahasa Indonesia
  • Pengertian Literasi Secara Bahasa dan Istilah
  • Jurnalisme Kuning Jadi Trend Situs Berita
  • Contoh Script Opening Siaran Radio
  • Arti dan Asal-Usul Teks Lorem Ipsum Dolor Sit Amet

Info Bola & MotoGP

Domain & Hosting

Hosting Unlimited Indonesia

Categories

Bahasa Blogging Feature Fotografi Google Adsense Humas Internet Jurnalistik Kode Etik Komunikasi Media Media Massa Menulis Pers Podcast Presentasi Press Release Public Speaking Radio Teknik MC Teknik Presentasi Tenik MC Tips SEO Wartawan Website

About

Komunikasi Praktis adalah blog tentang keterampilan komunikasi: jurnalistik, media massa, kepenulisan, public speaking, mc, siaran radio, presentasi, humas, public relations, blogging, podcasting, dll.

Web Partners

  • Romeltea Online
  • Romeltea Media
  • Contoh Blog
  • Katalisnet
  • Median Sport

Newsletter

Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email.

Copyright © Komunikasi Praktis. All rights reserved