Tips Menjadi Presenter Siaran Langsung Sepakbola

Presenter Siaran Langsung Pertandingan Sepakbola sebaiknya tidak mengatakan yang sudah diketahui (dilihat) penonton.


DALAM siaran langsung sepakbola di televisi (TV), banyak presenter TV Indonesia –juga presenter televisi negara lain– biasanya teriak “gooollll”.

Berbeda dengan presenter bola di SkySports, misalnya, yang tidak ikut “teriak gol”, namun lebih elegan dan berkualitas dengan mengatakan, misalnya, “What a gol” (sungguh gol yang indah) atau “sheer quality”. Simak video berikut ini dan simak apa kata komentator begitu bola masuk gawang:

Contoh lain, saat striker baru Manchester United, Anthony Martial, mencetak gol indah ke gawang Liverpool dengan aksi solo run dan mengecoh sejumlah pemain belakang lawan, presenter SkySports bukan meneriakkan “gol”, tapi: “O…. Yes! Welcome to Manchester United, Anthony Martial!“

Simak videonya (menit 2:20):

Sebagai penonton dan penikmat sepakbola, kita berharap presenter sepakbola di TV kita juga seperti itu. Bukan menceritakan apa yang terjadi di lapangan, karena penonton juga melihatnya.

Presenter memang harus berwawasan luas, kreatif, dan memiliki banyak data tentang tim atau pemain, sehingga bisa “ngomong yang lain” saat memandu jalannya pertandingan.

Presenter tidak usah mengatakan “melebar ke kiri”, “melempar bola kepada Makan Konate”, “umpan pendek kepada Firman Utina”, dan aksi lain yang sebenarnya penonton juga tahu.

Berbeda dengan siaran langsung sepakbola di radio yang justru harus se-detail itu karena pendengar tidak menyaksikannya.

Posting ini sekadar masukan dari seorang penonton setia siaran langsung sepakbola di TV agar “lebih nikmat” dan nyaman dalam menonton siaran langsung bola. What do you think? (http://www.komunikasipraktis.com/).*