Komunikasi Praktis
  • HOME
  • Jurnalistik
  • Media
  • Humas
  • Speaking
  • Blogging
    • Templates
    • Tips SEO
    • AdSense
    • Posting
  • Komunikasi
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Iklan
Home Komunikasi Praktis Pengertian Framing: Cara Media Memanipulasi Informasi

Pengertian Framing: Cara Media Memanipulasi Informasi

Romeltea Komunikasi Praktis Romeltea
December 8, 2016
Romeltea Follow @romel_tea
Romeltea

Baca Juga

Pengertian Media Framing: Cara Media Memanipulasi Informasi
Media Framing Illustrations. Image: http://tvreport.co.kr
FRAMING atau media framing menjadi topik hangat terkait isu sosial-politik akhir-akhir ini. Secara harfiyah, framing artinya pembingkaian --dari kata frame yang berarti bingkai.

Framing merupakan bagian dari strategi komunikasi media dan/atau komunikasi jurnalistik.

Pengertian praktisnya, framing adalah menyusun atau mengemas informasi tentang suatu peristiwa dengan misi pembentukan opini atau menggiring persepsi publik terhadap sebuah peristiwa.

Framing berita merupakan perpanjangan dari teori agenda setting, yaitu pemilihan fakta dalam sebuah peristiwa yang dinilai penting disajikan dan dipikirkan pembaca (publik).

Framing tidak berbohong, tapi ia mencoba membelokkan fakta dengan halus melalui penyeleksian informasi, penonjolan aspek tertentu, pemilihan kata, bunyi, atau gambar, hingga meniadakan informasi yang seharusnya disampaikan.

Framing bertujuan untuk membingkai sebuah informasi agar melahirkan: citra, kesan, makna tertentu yang diinginkan media, atau wacana yang akan ditangkap oleh khalayak.

Secara teoretis, framing adalah cara pandang yang digunakan wartawan atau media dalam menyeleksi isu dan menulis berita. Framing adalah bagaimana wartawan melaporkan sebuah peristiwa berdasarkan sudut pandangnya --ada fakta yang sengaja ditonjolkan, bahkan ada fakta yang dibuang.

Contoh framing teraktual adalah bagaimana MetroTV, misalnya, memberitakan Aksi 212 secara "berbeda" dengan ketika memberikana Aksi 412. MetroTV tidak begitu gencar mengekspos Aksi 212, namun sebaliknya sangat "bersemangat" dalam liputan Aksi 412.

Framing berkaitan erat dengan kebijakan redaksi (editorial policy), yakni ketentuan peristiwa apa yang boleh dan tidak boleh dipublikasikan.

Editorial Policy terkait erat dengan kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi pemilik media. Bisa dikatakan, pemilik media menentukan arah pemberitaan dan agenda media.

Dalam konteks ilmiah-akademis, framing adalah salah satu metode analisis pemberitaan media, yakni analisis
framing.

Analisis Framing adalah pendekatan analisis untuk melihat bagaimana sebuah realitas atau peristiwa dibentuk dan dikonstruksi oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu lain atau menonjolkan aspek tertentu dalam sebuah peristiwa.

Contoh terkini media framing atau framing berita adalah pemberitaan Aksi 212. Media yang pro-Islam akan gencar menonjolkan kesuksesan dan kehebatan aksi tersebut. Sebaliknya, media yang anti-Islam akan berusaha mencari sisi negatif dalam peristiwa tersebut agar publik menilai Aksi 212 sebagai hal negatif.

Framing merupakan metode penyajian realitas. Kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan pada aspek tertentu.

Seara teoretis, sejumlah pakar yang mengemukakan teori atau model framing antara lain Murray Edelman, Robert N. Etman, William A. Gamson, serta Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki..

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.

Maka, dengan framing ini, peristiwa yang sama bisa menghasilkan berita dan persepsi yang berbeda. Framing umumnya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu dari realitas.

Video: Framing -- Cara Media Memanipulasi Informasi




Demikian ulasan ringkas mengenail framing atau media framing dalam konteks komunikasi praktis --bukan konteks ilmiah-akademis, yakni framing adalah cara media memanipulasi informasi untuk kepentingan agenda setting dan menggiring opini publik. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).*

media framing

media framing

Buku Referensi  tentang Framing
  • Sobur. Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Sudibyo. Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LkiS.
  • Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS
  • Hamad, Ibnu, “Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa”, Granit, Jakarta, 2004.

Thanks for reading Pengertian Framing: Cara Media Memanipulasi Informasi | Tags: Komunikasi Jurnalistik Komunikasi Media Komunikasi Praktis

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Your Comments

7 komentar on Pengertian Framing: Cara Media Memanipulasi Informasi

  1. Anggi khoerul fikriJune 26, 2018

    bisa kasih contohnya pak admin?

    ReplyDelete
    Replies
    1. AdminMarch 12, 2019

      Contohnya itu yang diblok....

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
  2. AdminMarch 12, 2019

    kok ngasih contohnya aksi 212? pake dibilang "media yang anti islam...", Berarti kalau tidak ikut 212 adalah orang anti islam ? seperti itukah?. Ini pemikiran goblok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. AnonymousMarch 12, 2019

      Pemikiran kamu yang GOBLOK otak udang! Baca yang bener, makanya pake otak lu! Kebanyakan dikasih nasi bungkus sih! Cebong!

      Delete
      Replies
        Reply
    2. DESA SUPPIRANGSeptember 30, 2021

      212 Wiro sableng ya ?

      Delete
      Replies
        Reply
    3. Reply
  3. AnonymousOctober 22, 2019

    Hi pak selamat malam saya mau tanya,setelah saya menetukan isu apa yang saya mau teliti lalu bagaimana cara menentukan berita apa mana yang akan saya analisi? berdasarkan apa ya menemukan berita terhadap suatu isu yang dipilih? Sebelumnya terimakasih pak atas artikelnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. AdminSeptember 30, 2021

      Tentu saja, pilih berita yang terkait isu yang sudah dipilih. Misalnya, tentang survei politik, maka beritanya seputar itu.

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
Add comment
Load more...

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Recent Posts

Popular Posts

  • Contoh Naskah Pembukaan oleh Pembawa Acara (MC)
  • Cara Menjadi Pembawa Acara (MC) yang Baik
  • Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-Jenis
  • Contoh Naskah MC (Pemandu Acara) untuk Acara Agustusan
  • Teknik Debat dan Cara Berdebat yang Baik
  • Daftar Kata Baku – Tidak Baku Bahasa Indonesia
  • Pengertian Literasi Secara Bahasa dan Istilah
  • Jurnalisme Kuning Jadi Trend Situs Berita
  • Contoh Script Opening Siaran Radio
  • Arti dan Asal-Usul Teks Lorem Ipsum Dolor Sit Amet

Info Bola & MotoGP

Domain & Hosting

Hosting Unlimited Indonesia

Categories

Bahasa Blogging Feature Fotografi Google Adsense Humas Internet Jurnalistik Kode Etik Komunikasi Media Media Massa Menulis Pers Podcast Presentasi Press Release Public Speaking Radio Teknik MC Teknik Presentasi Tenik MC Tips SEO Wartawan Website

About

Komunikasi Praktis adalah blog tentang keterampilan komunikasi: jurnalistik, media massa, kepenulisan, public speaking, mc, siaran radio, presentasi, humas, public relations, blogging, podcasting, dll.

Web Partners

  • Romeltea Online
  • Romeltea Media
  • Contoh Blog
  • Katalisnet
  • Median Sport

Newsletter

Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email.

Copyright © Komunikasi Praktis. All rights reserved