Komunikasi Praktis
  • HOME
  • Jurnalistik
  • Media
  • Humas
  • Speaking
  • Blogging
    • Templates
    • Tips SEO
    • AdSense
    • Posting
  • Komunikasi
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Iklan
Home Literasi Media Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup

Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup

Romeltea Komunikasi Praktis Romeltea
January 17, 2017
Romeltea Follow @romel_tea
Romeltea

Baca Juga

Pengertian Literasi Media
Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup.

LITERASI media (media literacy) adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Literasi media merupakan studi dan analisis mengenai media.

Literasi media masih belum mendapat perhatian khusus pemerintah, pun lembaga-lembaga kemasyarakatan di Indonesia. Padahal, literasi media sangat penting agar publik cerdas dan kritis dalam menerima informasi yang sangat banjir di era internet kini.

Bahkan, praktisi Komunikasi Massa, Vinsensius Sitepu, menyarankan pemerintah agar lebih menjadikan cerdas bermedia (literasi media) sebagai kurikulum pendidikan nasional ketimbang sibuk melakukan pemblokiran situs-situs atau ‘mengejar’ pelaku penyebar berita bohong (hoax) yang menggejala akhir-akhir ini.

"Harusnya pemerintah menggunakan konsep media literasi sebagai perangkat utama untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Yakni dengan menjadikannya kurikulum pendidikan nasional dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga jenjang perkuliahan," katanya.

Pengertian Literasi Media

Secara bahasa, literasi media artinya "melek media" atau "cerdas bermedia", yaitu kemampuan memahami dunia media massa sehingga kritis dan selektif dalam menerima informasi dari media dan tidak mudah terpengaruh pesan terang-terangan dan terselubung pemberitaan media.

Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses.

Literasi media muncul dan mulai sering dibicarakan karena media seringkali dianggap sebagai sumber kebenaran. 

Pada sisi lain, tidak banyak yang tahu bahwa media memiliki kekuasaan secara intelektual di tengah publik dan menjadi medium untuk pihak yang berkepentingan untuk memonopoli makna yang akan dilempar ke publik. 

Pekerja media bebas untuk merekonstruksikan fakta keras dalam konteks untuk kepentingan publik (pro bono publico) dan merupakan bagian dalam kebebasan pers (freedom of the press). 

Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup

Tanggung jawab atas suatu hasil rekonstruksi fakta adalah berada pada tangan jurnalis yang seharusnya "netral" dan tidak dipengaruhi oleh emosi dan pendapatnya akan narasumber dan bukan pada narasumber. (Wikipedia).

Latar Belakang Literasi Media

Literasi media diperlukan agar pembaca, penonton, atau konsumen informasi media menyadari hal-hal sebagaimana dikemukakan Association for Media Literacy (2007):
  1. Semua pesan media dibangun
  2. Setiap media memiliki karakteristik, kekuatan dan keunikan membangun bahasa yang berbeda
  3. Pesan media diproduksi untuk suatu tujuan
  4. Semua pesan media berisi penanaman nilai dan tujuan yang ingin dicapai
  5. Manusia menggunakan kemampuan, keyakinan, pengalaman mereka untuk membangun arti pesan media
  6. Media dan pesan dapat mempengaruhi keyakinan, dan pengalaman mereka untuk membangun sendiri arti pesan media

Defenisi Literasi Media

Literasi media merujuk kemampuan khalayak yang melek terhadap media dan pesan media. 

Berikut ini beberapa definisi literasi media:
  • Literasi media adalah pengetahuan mengenai berbagai media berfungsi dalam masyarakat (Paul Messaris)
  • Literasi media adalah memahami kemampuan budaya, ekonomi, politik, dan teknologi pembuatan, produksi, dan penyiaran pesan (Justin Lewis & Shut Shally) 
  • Literasi media adalah rangkaian gerakan melek media, yaitu gerekan melek media dirancang untuk meningkatkan kontrol individu terhadap media yang mereka gunakan untuk mengirim dan menerima pesan (Baran & Dennis). 
  • Literasi media adalah kemampuan itu untuk komunikasikan dengan segenap kemampuan di dalam semua media, cetakan dan elektronik, seperti juga untuk mengakses, meneliti dan mengevaluasi gambaran-gambaran, kata-kata dan bunyi-bunyi yang membentuk kultur media massa saat itu (Tapio Varis).
Pakar komunikasi Art Silverblatt mengemukakan upaya sistematis untuk menjadikan melek media (literasi media) sebagai bagian dari orientasi terhadap budaya khalayak. 

(Silverblatt,1995:2-3) mengidentifikasi lima elemen literasi media  yaitu:
  1. Kesadaran akan dampak media pada individu dan masyarakat
  2. Pemahaman atas proses komunikasi massa
  3. Pengmbangan strategi untuk menganalisis dan mendistkusikan pesan media
  4. Kesadaran atas konten media sebagai sebuah teks yang memberikan pemahaman kepada budaya kita dan diri kita sendiri
  5. Pemahaman kesenangan, pemahaman dan apresiasi yang ditingkatkan terhadap konten media.
Literasi media mencakup pengetahuan atau pendidikan tentang media semata serta melihat pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan dari pesan-pesan media dan cara mengantisipasinya.
Literasi media bertujuan membantu konsumen agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang isi media, sehingga dapat mengendalikan pengaruh media dalam kehidupannya.

Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup

Tujuan literasi media juga adalah untuk menghasilkan publik atau warga masyarakat yang “well informed” serta dapat membuat penilaian terhadap kontent media berdasarkan pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap media yang bersangkutan (Eadie,2009:564).
Istilah media sendiri mencakup semua media komunikasi massa, seperti televisi, radio, film, surat kabar, majalah, dan media internet (media online). 

Buckingham (2005) dan Living Stone (2005) menyatakan, Literasi media adalah 
  1. Memiliki akses ke media
  2. Memahami media 
  3. Menggunakan media. 
Center For Media Literacy (2003) menyatakan, upaya untuk literasi media bagi khalayak adalah untuk mengevaluasi dan berpikir secara kritis terhadap konten media massa, mencakup:
  1. Kemampuan mengkritik media
  2. Kemampuan memproduksi media
  3. Kemampuan mengajarkan tentang media
  4. Kemampuan mengeksplorasi sistem pembuatan media
  5. Kemampuan mengeksplorasi berbagai posisi
  6. Kemampuan berpikir kritis atas isi media

Demikian ulasan ringkas mengenai Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup. (www.komuniksipraktis.com).*

Beberapa Referensi tentang Pengertia Literasi Media
  • Apriadi Tamburaka. 2013. Literasi Media: Cerdas bermedia khalayak media massa. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Marsel Ruben payong, ”Media Literacy, Agenda Pendidikan yang Terlupakan”,
  • Potter, James W. 2008. Media Literacy 4th ed. Thousand Oaks: Sage Publications 

Thanks for reading Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup | Tags: Komunikasi Media Literasi Media

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Your Comments

3 komentar on Pengertian Literasi Media: Latar Belakang & Ruang Lingkup

  1. UnknownMarch 10, 2018

    Sudah saatnya khalayak diberikan edukasi tentang literasi media, agar khalayak tidak terjebak pada media dan conten media itu sendiri. Tdk bisa dihindari kehadiran media dan contenya, namun khalayak sewajarnya selalu cerdasa n kritis dalam menggunakan dan memanfaatkan media.

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
  2. UnknownOctober 10, 2018

    MEDIA sudah terseret politik praktis !
    kegagalan etika jurnalistik adalah pemblokiran, dan suspend akun terutama di media sosial !
    Perlu Literasi media sehingga Akun maupun pengelola media cerdas dan tidak berpihak dalam suksesi pemerintahan negara tetapi harus menjadi tempat terpercaya untuk semua kalangan dan pihak !

    Akankah ? realnya ... lihatlah sekarang banyak pemblokiran dan suspend akun.... demokratisasi pelaku media wajib ditanamkan !

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
  3. anime everytimeOctober 16, 2018

    Peranan media juga sangat besar untuk perkembangan Pola pikir Masyarakat indonesia... dikarenakan bagi anak anak yang mengonsumsi media tanpa pengawasan dari orang tua yang meliterasi media bagaikan teori jarum hipodermik yang dimana anak itu pun juga karekteristik dan pola perilakunya dibangun dengan media yang dilihatnya setiap hari. Baik itu media sosial maupun tayangan televisi...... jadi peran orang tua dalam membimbing anaknya juga penting.....

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Recent Posts

Popular Posts

  • Contoh Naskah Pembukaan oleh Pembawa Acara (MC)
  • Cara Menjadi Pembawa Acara (MC) yang Baik
  • Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-Jenis
  • Contoh Naskah MC (Pemandu Acara) untuk Acara Agustusan
  • Teknik Debat dan Cara Berdebat yang Baik
  • Daftar Kata Baku – Tidak Baku Bahasa Indonesia
  • Pengertian Literasi Secara Bahasa dan Istilah
  • Jurnalisme Kuning Jadi Trend Situs Berita
  • Contoh Script Opening Siaran Radio
  • Arti dan Asal-Usul Teks Lorem Ipsum Dolor Sit Amet

Info Bola & MotoGP

Domain & Hosting

Hosting Unlimited Indonesia

Categories

Bahasa Blogging Feature Fotografi Google Adsense Humas Internet Jurnalistik Kode Etik Komunikasi Media Media Massa Menulis Pers Podcast Presentasi Press Release Public Speaking Radio Teknik MC Teknik Presentasi Tenik MC Tips SEO Wartawan Website

About

Komunikasi Praktis adalah blog tentang keterampilan komunikasi: jurnalistik, media massa, kepenulisan, public speaking, mc, siaran radio, presentasi, humas, public relations, blogging, podcasting, dll.

Web Partners

  • Romeltea Online
  • Romeltea Media
  • Contoh Blog
  • Katalisnet
  • Median Sport

Newsletter

Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email.

Copyright © Komunikasi Praktis. All rights reserved