Teknik panduan cara menulis press release, siaran berita, siaran pers, atau rilis untuk media.
Secara praktis, press release adalah berita yang dibuat oleh sebuah instansi atau lembaga untuk dipublikasikan di media massa. Kamus Google menyebutkan press release = berita untuk surat kabar.
Jadi, press release bisa dikatakan berita versi lembaga. Sebagaimana halnya berita yang dibuat wartaan, isi rilis pun harus memenuhi nilai berita (news values), yaitu aktual, faktual, penting, dan menarik.
Rilis umumnya berisi informasi terbaru tentang produk, kebijakan, atau kegiatan lembaga/instansi. Rilis juga bisa berupa klarifikasi ataupun konfirmasi tentang suatu masalah atau isu.
Meskipun mengusung misi promosi atau pembentukan citra baik, press release harus bebas opini atau pendapat.
Isi rilis hendaknya hanya berisi fakta. Hindari penggunaan kata-kata promotif atau bernada memuji diri sendiri dalam sebuah naskah rilis.
Gaya bahasa yang digunakan juga harus bahasa jurnalistik, yakni bahasa yang biasa digunakan kalangan wartawan dalam menulis berita.
Ciri-ciri bahasa jurnalistik antara lain ringkas, padat, lugas, sederhana, dan jelas.
Cara Menulis Press Release
Karena hakikatnya rilis adalah berita, maka cara menulis press release pun sama dengan cara menulis berita.Rilis –sebagaimana berita—berisi fakta atau rekonstruksi peristiwa dengan kandungan elemen berita 5W+1H:
- What (Apa yang terjadi)
- Who (Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu)
- Why (Kenapa hal itu terjadi)
- When (Kapan kejadiannya)
- Where (Di mana terjadinya)
- How (Bagaimana proses kejadiannya).
Struktur tulisan press release terdiri dari
- Judul (head)
- Teras berita (lead)
- Isi berita (body).
Prinsip penulisan rilis mengedepankan fakta terpenting (model piramida terbalik, inverted pyramid) serta tidak mencampurkan fakta dan opini.
Judul berita harus kalimat lengkap, minimal Subjek + Predikat, dan menggunakan kalimat aktif. Contoh: Batic Media Gelar Pelatihan Jurnalistik
Teras sebaiknya mengedepankan subjek/pelaku –who does what; siapa melakukan apa, kapan, di mana, kenapa, dan bagaimana; isi berupa penjelasan unsur why dan how.
Contoh: Batic Media menggelar pelatihan jurnalistik di Gedung Bumi Madani Jln Cikutra Bandung Sabtu 12 Mei 2018.
Tips Membuat Press Release
- Pelajari gaya bahasa media yang menjadi target pengiriman rilis.
- Tulislah siaran pers dengan gaya media tersebut.
- Pilih judul yang positif (aktif), bukan pasif.
- Paragraf pertama (lead) harus jelas dan ringkas.
- Gunakan bahasa jurnalistik –ringkas dan lugas, kalimat dan paragraf pendek-pendek, hindari anak kalimat.
- Tulislah fakta & data saja, bukan opini/pandangan.
- Ketiklah hanya pada satu sisi kertas.
- Selalu beri tanggal.
- Selalu cantumkan nama kontak dan nomor telepon bagian akhir naskah.
- Gunakan kertas surat resmi & cantumkan label “Siaran Pers” di bawah logo/sebelum naskah.
Pelajari juga editorial policy (kebijakan redaksi), frekuensi penerbitan, tanggal/tenggat terbit, deadline, daerah sirkulasi, serta jangkauan dan segmen pembaca.
Teknis pengiriman rilis bisa melalui mail, faks, pos, bisa ditujukan kepada wartawan yang sudah dikenal, dan jangan lupa kofirmasi via telepon.
Di era internet, penulisan dan pengiriman rilis lebih mudah dan cepat. Kalangan Humas harus memanfaatkan website dan media sosial resmi untuk menyebarluaskan rilisnya.
Kalangan wartawan juga sudah terbiasa mengutip sebuah fakta/data atau informasi dari website resmi atau media sosial lembaga, misalnya dengan menyebutkan "dirilis laman resmi" atau "sebagaimana disebutkan akun Twitter resmi".
Demikian ulasan ringkas tentang cara menulis press release, siaran berita, siaran pers, atau rilis untuk media. (www.komunikasipraktis.com).*