Komunikasi Verbal & Nonverbal: Pengertian dan Perbedaannya

Komunikasi adalah proses atau aktivitas penyampaian pesan (ide, informasi, pemikiran). Pesan tersebut disampaikan dalam dua bentuk, yaitu verbal dan non-verbal, yang disebut komunikasi verbal (verbal communication) dan komunikasi non-verbal (nonverbal communication).

Pengertian dan Perbedaan Komunikasi Verbal & Nonverbal

Artikel ini membahas pengertian komunikasi verbal, nonverbal, dan perbedaan antara kedua jenis komunikasi ini.

Pengertian Komunikasi Verbal

Pengertian Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal sering disebut komunikasi lisan (berbicara). Padahal, komunikasi verbal juga bisa berupa komunikasi tulisan.

Secara bahasa, verbal artinya lisan; kata demi kata. Dalam bahasa Inggris, verbal artinya "relating to or in the form of words."

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan melalui kata-kata, perkataan, baik lisan atau vokal maupun tulisan.

Jadi, komunikasi verbal dibedakan menjadi:
  1. Komunikasi verbal vokal (lisan, oral) 
  2. Komunikasi verbal nonvocal (tulisan).
Dengan demikian, pengertian komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan.

Contoh komunikasi verbal antara lain berbicara, surat-menyurat, berbicara melalui telepon, presentasi, membaca koran, menonton televisi, mendengarkan siaran radio.

Unsur Komunikasi Verbal

1. Kata

Kata merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata adalah lambang yang mewakili sesuatu hal, baik orang, barang, kejadian, atau keadaan.

2. Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik.

Jenis Komunikasi Verbal

1. Berbicara (vokal)
2. Menulis (nonvokal)
3. Mendengarkan
4. Membaca

Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon.

Komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

Komunikasi verbal ialah suatu bentuk kegiatan percakapan atau penyampaian pesan maupun informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain,baik itu dilakukan secara lisan maupun dengan cara tertulis.

Pengertian lainnya dari komunikasi verbal ialah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara tertulis (written) ataupun lisan (oral).

Pada komunikasi verbal ini pada penyampaian pesannya selain memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata atau lebih sebagai medianya, biasanya menggunakan media bahasa.

Pengertian Komunikasi Non-Verbal



Pengertian Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi nonverbal adalah proses penyampaian pesan tidak menggunakan kata-kata. Semua isyarat yang bukan kata-kata termasuk nonverbal.

Komunikasi nonverbal juga dibagi menjadi dua:
  1. Komunikasi nonverbal vocal, seperti desah, jeritan, menggumam, menggerutu, kualitas vocal.
  2. Komunikasi nonverbal nonvocal, seperti gerakan, penampilan, ekpresi wajah.

Contoh lain komunikasi nonverbal nonvokal adalah mengangkat alis, memukul dahi, mengetuk-ngetukkan jari.

Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal

1. Sentuhan (haptic)

Contoh: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dll.

2. Komunikasi Objek

Penggunaan komunikasi objek yang paling sering adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini termasuk bentuk penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi.

Memakai simbol atau lambang-lambang, seperti pada pakaian yang sedang dipakainya memberikan petunjuk identitas pemakainya.

Contoh: penggunaan seragam oleh pegawai sebuah perusahaan, yang menyatakan identitas perusahaan tersebut.

3. Kronemik 

Kronemik merupakan komunikasi nonverbal dalam menggunakan waktu.

4. Gerakan Tubuh (Kinestetik)

Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa.
  • Menggangguk sebagai tanda setuju; 
  • Telunjuk di depan mulut tanda jangan berisik.
  • Ilustrator - gerakan tubuh yang menyertai pesan verbal untuk menggambarkan pesan sekaligus melengkapi serta memperkuat pesan. Biasanya dilakukan secara sengaja. Misalnya, memberi tanda dengan tangan ketika mengatakan seseorang gemuk/kurus.
  • menganggukkan kepala, mengkerutkan bibir
  • menggigit bibir, memainkan pensil ditangan.

5. Proxemik

Proxemik adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi berada.

Pengaturan jarak menentukan seberapa dekat tingkat keakraban seseorang dengan orang lain. Jarak mampu mengartikan suatu hubungan.

Richard West dan Lynn H. Turner pada Introducing Communication theory (2007) membagi zona proksemik pada berbagai macam pembagian, yaitu :
  • Jarak intim: 0 – 45 cm. 
  • Jarak personal: 45-120 cm. 
  • Jarak sosial: 120 – 360 cm
  • Jarak publik: 360-750 cm

6. Lingkungan

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.

7. Vokalik

Vokalik adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara bicara (nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi).

Penggunaan suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga tergolong unsur vokalik.

Fungsi Komunikasi Nonverbal

Mark Knapp (1978) menyebut bahwa kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi:

1. Repeating (Repetisi)

Mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal. Contohnya mengangguk kepala ketika mengatakan ‘Iya’ dan menggelengkan kepala ketika mengatakan ‘Tidak’.

2. Substituting (Substitusi)

Mengantikan lambang-lambang verbal. Contohnya menggoyangkan tangan dengan telapak tangan menghadap depan sebagai penganti kata ‘Tidak’ saat pedagang menghampiri.

Kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata "menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan.

Menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan mata yang berlinang-linang.

3. Contradicting (Kontradiksi)

Menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal. Contohnya seorang suami mengatakan ‘Bagus’ ketika dimintai komentar istrinya mengenai baju yang baru dibelinya sambil matanya terus terpaku pada koran yang sedang dibacanya.

4. Complementing (Komplemen)

Melengkapi dan memperkaya pesan maupun makna nonverbal. Contohnya melambaikan tangan saat mengatakan selamat jalan.

5. Accenting (Aksentuasi)

Menegaskan pesan verbal atau mengaris bawahinya. Contoh: mahasiswa membereskan buku bukunya atau melihat jam tangan ketika jam kuliah berakhir atau akan berakhir, sehingga dosen sadar diri dan akhirnya menutup kuliahnya.

Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam 8 fungsi:
  1. Pengendalian terhadap percakapan
  2. Kontrol terhadap perilaku orang lain
  3. Ketertarikan atau kesenangan
  4. Penolakan atau ketidaksenangan
  5. Peragaan informasi kognitif
  6. Peragaan informasi afektif
  7. Penipuan diri (self-deception)
  8. Muslihat terhadap orang lain.

Porsi Komunikasi Nonverbal

Komunikasi non verbal menempati porsi penting dalam komunikasi. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik.

Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.

Bahasa verbal sealur dengan bahasa nonverbal. Contoh, ketika kita mengatakan “ya”, pasti kepala kita mengangguk.

Secara umum, 65% komunikasi yang kita lakukan adalah nonverbal. Sisanya, 35% verbal.

Komunikasi Verbal & Nonverbal

Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan Komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal.

Studi Albert Mahrabian (1971) menyimpulkan, tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka.

Komunikasi nonverbal

Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.

Perbedaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan yang mendasar. Anderson (1999) menyatakan, komunikasi nonverbal dianggap lebih jujur. Jika muncul perilaku verbal dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku nonverbal.

Perbedaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal


Ada beberapa bukti menyatakan bahwa perilaku nonverbal sebenarnya lebih dapat dipercaya daripada komunikasi verbal. Komunikasi nonverbal dianggap lebih dapat dipercaya.

Komunikasi nonverbal memiliki saluran yang banyak. Komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan, didengar, berbau, dan mencicipi.

Komunikasi nonverbal berlangsung terus menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti secara bergantian. Saat seseorang mulai berbicara pada satu saat dan berhenti berbicara saat yang lain.

Komunikasi nonverbal cenderung mengalir terus. Sebelum kita berbicara, ekspresi wajah dan postur mengungkapkan perasaan kita, saat kita bicara, gerakan tubuh kita dan mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita berbicara postur tubuh berubah, mungkin santai.

Demikian pengertian dan perbedaan Komunikasi Verbal & Nonverbal. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).

Sumber:
  • Morrisan dan Andy Corry Wardhany, Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009
  • Richard West dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika, 200).
  • Marheni Fajar, Ilmu Komunikasi dan praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009 Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, 2003
  • Ani Atih. Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Hubungan Interpersonal. Universitas Negeri Jakarta , 2015

1 Comments

Previous Post Next Post