Ilustrasi Jurnalisme Data (sciencemediahub.eu) |
Jurnalisme data (data journalism, data-driven journalism) secara umum diartikan sebagai jurnalistik yang berbasis pada sekumpulan data besar. Pada jurnalisme data, data dijadikan sebagai sumber atau alat dalam membuat berita.
Jurnalisme data menggabungkan istilah jurnalisme dan data.
Menurut kamus Oxford, jurnalisme adalah aktivitas atau profesi terkait menulis untuk surat kabar, majalah, atau berita daring (online), termasuk aktivitas menyiapkan berita untuk disiarkan kepada publik lewat radio maupun televisi.
Data adalah fakta atau statistik yang dikumpulkan untuk keperluan analisis, bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif, bisa data mentah maupun ringkasan data.
Baik ‘data’ maupun ‘jurnalisme’ adalah istilah yang merepotkan. Beberapa orang menganggap ‘data’ sebagai kumpulan angka, yang kemungkinan besar dikumpulkan pada spreadsheet.
"20 tahun yang lalu, itu adalah satu-satunya jenis data yang ditangani wartawan. Tapi kita hidup di dunia digital sekarang, dunia di mana hampir semua hal bisa – dan hampir semuanya – dijelaskan dengan angka."
Definisi atau pengertian jurnalisme data terlengkap dikemukakan Antonopoulos & Karyotakis dalam The SAGE International Encyclopedia of Mass Media and Society (2020) sebagaimana dikutip Wikipedia:
"Jurnalisme data adalah cara meningkatkan pelaporan dan penulisan berita dengan menggunakan dan memeriksa statistik untuk memberikan wawasan yang lebih dalam tentang berita dan menyoroti data yang relevan."
Ditambahkannya, salah satu tren di era digital jurnalisme adalah menyebarluaskan informasi ke publik melalui konten online interaktif melalui alat visualisasi data, seperti tabel, grafik, peta, infografis, microsites, dan dunia visual.
Pemeriksaan mendalam dari set data tersebut dapat mengarah pada hasil yang lebih konkret dan pengamatan tentang topik yang menarik tepat waktu.
Selain itu, jurnalisme data dapat mengungkapkan masalah tersembunyi yang tampaknya tidak menjadi prioritas dalam liputan berita.
Data journalism is "a way of enhancing reporting and news writing with the use and examination of statistics in order to provide a deeper insight into a news story and to highlight relevant data. One trend in the digital era of journalism has been to disseminate information to the public via interactive online content through data visualization tools such as tables, graphs, maps, infographics, microsites, and visual worlds. The in-depth examination of such data sets can lead to more concrete results and observations regarding timely topics of interest. In addition, data journalism may reveal hidden issues that seemingly were not a priority in the news coverage".
Pengertian senada dikemukakan Thomas Schulze dalam "Data Journalism, Millennials & Social Network: What does data journalism mean for journalist? And how it can affect the Millennials".
Ia menjelaskan, jurnalisme data adalah kegiatan pengumpulan, analisis, dan penyiapan informasi digital dengan tujuan publikasi jurnalistik.
Ia juga menyimpulkan, jurnalisme data merupakan bentuk khusus dari laporan investigasi dengan menggunakan data dan aplikasi data statistik untuk mengembangkan laporan yang disajikan secara visual.
Holovaty pernah mengungkap tentang bagaimana data diatur dan diorganisasikan oleh perusahaan media.
Pada 2006, Holovaty juga pernah menulis artikel tentang bagaimana seharusnya situs-situs berita perlu diubah. Pada 2009, The Guardian membuka rubrik Datablog dalam situsnya.
Datablog ini merupakan salah satu contoh jurnalisme data. The Guardian membuat tulisan dengan mencantumkan data dengan tampilan berupa foto, animasi, grafik, ilustrasi, dsb.
The Guardian menjadi pelopor jurnalisme data dengan mengolah informasi digital sehingga menjadi ramah pembaca.
Namun, hari ini, berita terungkap secara berbeda, seringkali melalui Internet, karena banyak sumber menambahkan informasi melalui blog, video, dan media sosial.
Akibatnya, kebutuhan untuk dapat mengakses dan memfilter aliran informasi yang terus menerus menjadi jauh lebih penting di ruang redaksi.
Dengan menggunakan data, fokus jurnalis bergeser dari menjadi orang pertama di tempat kejadian menjadi orang yang memberikan konteks pada suatu peristiwa dan bertujuan untuk menjelaskan apa artinya sebenarnya.
Demikian ulasan ringkas tentang pengertian jurnalisme data dan contohnya.
Sumber
https://www.techopedia.com/definition/28593/data-journalism
https://www.goethe.de/ins/id/id/kul/pkt/opd/20744960.html
https://datajournalismhandbook.org/1.0/en/introduction_0.html
Data adalah fakta atau statistik yang dikumpulkan untuk keperluan analisis, bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif, bisa data mentah maupun ringkasan data.
Pengertian Jurnalisme Data
Menurut Paul Bradshaw dari Birmingham City University, jurnalisme data adalah jurnalistik yang dilakukan dengan data. "Tetapi pengertian itu tidak banyak membantu," imbuhnya.Baik ‘data’ maupun ‘jurnalisme’ adalah istilah yang merepotkan. Beberapa orang menganggap ‘data’ sebagai kumpulan angka, yang kemungkinan besar dikumpulkan pada spreadsheet.
"20 tahun yang lalu, itu adalah satu-satunya jenis data yang ditangani wartawan. Tapi kita hidup di dunia digital sekarang, dunia di mana hampir semua hal bisa – dan hampir semuanya – dijelaskan dengan angka."
Definisi atau pengertian jurnalisme data terlengkap dikemukakan Antonopoulos & Karyotakis dalam The SAGE International Encyclopedia of Mass Media and Society (2020) sebagaimana dikutip Wikipedia:
"Jurnalisme data adalah cara meningkatkan pelaporan dan penulisan berita dengan menggunakan dan memeriksa statistik untuk memberikan wawasan yang lebih dalam tentang berita dan menyoroti data yang relevan."
Ditambahkannya, salah satu tren di era digital jurnalisme adalah menyebarluaskan informasi ke publik melalui konten online interaktif melalui alat visualisasi data, seperti tabel, grafik, peta, infografis, microsites, dan dunia visual.
Pemeriksaan mendalam dari set data tersebut dapat mengarah pada hasil yang lebih konkret dan pengamatan tentang topik yang menarik tepat waktu.
Selain itu, jurnalisme data dapat mengungkapkan masalah tersembunyi yang tampaknya tidak menjadi prioritas dalam liputan berita.
Data journalism is "a way of enhancing reporting and news writing with the use and examination of statistics in order to provide a deeper insight into a news story and to highlight relevant data. One trend in the digital era of journalism has been to disseminate information to the public via interactive online content through data visualization tools such as tables, graphs, maps, infographics, microsites, and visual worlds. The in-depth examination of such data sets can lead to more concrete results and observations regarding timely topics of interest. In addition, data journalism may reveal hidden issues that seemingly were not a priority in the news coverage".
Pengertian senada dikemukakan Thomas Schulze dalam "Data Journalism, Millennials & Social Network: What does data journalism mean for journalist? And how it can affect the Millennials".
Ia menjelaskan, jurnalisme data adalah kegiatan pengumpulan, analisis, dan penyiapan informasi digital dengan tujuan publikasi jurnalistik.
Ia juga menyimpulkan, jurnalisme data merupakan bentuk khusus dari laporan investigasi dengan menggunakan data dan aplikasi data statistik untuk mengembangkan laporan yang disajikan secara visual.
Sejarah Jurnalisme Data
Jurnalisme data pertama kali dicetuskan oleh seorang pengembang perangkat lunak di surat kabar Washington Post, Adrian Holovaty.Holovaty pernah mengungkap tentang bagaimana data diatur dan diorganisasikan oleh perusahaan media.
Pada 2006, Holovaty juga pernah menulis artikel tentang bagaimana seharusnya situs-situs berita perlu diubah. Pada 2009, The Guardian membuka rubrik Datablog dalam situsnya.
Datablog ini merupakan salah satu contoh jurnalisme data. The Guardian membuat tulisan dengan mencantumkan data dengan tampilan berupa foto, animasi, grafik, ilustrasi, dsb.
Jurnalisme data dapat membantu wartawan menceritakan kisah rumit melalui infografis yang menarik – Paul Bradshaw.
The Guardian menjadi pelopor jurnalisme data dengan mengolah informasi digital sehingga menjadi ramah pembaca.
Pergeseran Peran Wartawan
Di masa lalu, wartawan bekerja dengan berada di tempat kejadian dan melaporkan berita di depan mereka.Namun, hari ini, berita terungkap secara berbeda, seringkali melalui Internet, karena banyak sumber menambahkan informasi melalui blog, video, dan media sosial.
Akibatnya, kebutuhan untuk dapat mengakses dan memfilter aliran informasi yang terus menerus menjadi jauh lebih penting di ruang redaksi.
Dengan menggunakan data, fokus jurnalis bergeser dari menjadi orang pertama di tempat kejadian menjadi orang yang memberikan konteks pada suatu peristiwa dan bertujuan untuk menjelaskan apa artinya sebenarnya.
Demikian ulasan ringkas tentang pengertian jurnalisme data dan contohnya.
Sumber
https://www.techopedia.com/definition/28593/data-journalism
https://www.goethe.de/ins/id/id/kul/pkt/opd/20744960.html
https://datajournalismhandbook.org/1.0/en/introduction_0.html